Kopi Liberika, tanaman kopi yang kini semakin langka di Indonesia, merupakan kekayaan bumi yang perlu dilestarikan. Kopi Liberika merupakan jenis kopi yang dibudidayakan di daerah tertentu di Indonesia, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur. Namun, populasi kopi Liberika semakin menurun akibat perubahan iklim dan kurangnya perhatian petani terhadap jenis kopi ini.
Menurut Dr. Ir. Bambang Supriyono, M.Si., seorang pakar pertanian dari Universitas Gadjah Mada, kopi Liberika memiliki cita rasa yang unik dan berbeda dari jenis kopi lainnya. “Kopi Liberika memiliki aroma yang kuat dan rasa yang lebih kompleks daripada kopi Arabika atau Robusta,” ungkap beliau.
Sayangnya, menurut data dari Kementerian Pertanian, luas area pertanaman kopi Liberika di Indonesia terus menurun setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya permintaan pasar terhadap kopi Liberika dan minimnya edukasi kepada petani tentang pentingnya menjaga keberlangsungan tanaman ini.
Dalam upaya melestarikan kopi Liberika, para ahli pertanian dan pemerhati lingkungan menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan keunikan dan nilai ekonomis dari kopi ini. “Kita harus memberikan edukasi kepada petani tentang cara budidaya yang baik dan benar agar kopi Liberika tetap dapat tumbuh subur di Indonesia,” ujar Prof. Dr. Ir. Suseno Kardono, seorang ahli pertanian dari Institut Pertanian Bogor.
Dengan menjaga keberlangsungan kopi Liberika, Indonesia tidak hanya akan mempertahankan kekayaan alamnya, tetapi juga membuka peluang pasar baru bagi produk kopi Indonesia di kancah global. “Kopi Liberika merupakan aset berharga bagi Indonesia yang perlu dijaga dengan baik. Kita harus berkolaborasi untuk melestarikan keberadaan kopi ini demi masa depan industri kopi Indonesia,” tambah Prof. Dr. Ir. Suseno Kardono.